RESUME ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA Tn.K.M DENGAN ASMA
DI RST AMBON
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.K.M
Umur : 73THN
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Eri
Tgl/Jam masuk RS : 5 Juni 2010 / Pkl 09.00 WIT
Tgl/Jam Pengkajian : 5 Juni 2010 / Pkl 09.00 WIT
B. DATA PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : Sesak Nafas
2. Pengkajian
a. Primery Survey :
• Airway :
Ada sumbatan jalan napas oleh
• b). Breathing :
Sesak napas
Ekspansi dada tidak teratur
• Circulation :
Nadi lemah dan, tidak teratur
• Disability :
Tingkat kesadaran Compos Mentis
b. Secondary Survey
• Exposure : -
• Full Vital sign : TD : 110/80 mmHg , N : 55 x/m , RR : 28 x/m , S : 36,40c.
• Give Comfort : Memenuhi kebutuhan oksigen dengan memberikan oksigen secara kanula nasal dan memberikan posisi semi fowler.
• Head to toe : Wajah dan membrane mukosa tampak pucat,dan berkeringat.
• Inspection : -
3. Fokus Survey :
Nyeri dada dan tidak menyebar
Hasil EKG menunjukan gelombang ST depresi, Q patologis.
Bunyi jantung SI,SII Ireguler
Pasien tampak gelisah
Bunyi jantung murmur
C. ANALISA DATA
1. Data Subjektif
Pasien mengatakan tubuhnya merasa lelah dan lemas
Pasien mengeluh rasa sesak pada dada
2. Data Objektif
Nadi lemah dan tidak tidak teratur “55 x/m”
Sesak napas
RR 28 x/m,irama ireguler
Ekspansi dada tidak teratur
Nyeri dada dan tidak menyebar
Pasien tampak gelisah
Hasil EKG menunjukan gelombang ST depresi, Q patologis.
Bunyi jantung SI,SII Ireguler
Bunyi jantung murmur
Wajah dan membrane mukosa tampak pucat,dan berkeringat
D. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan kerusakan otot jantung.
Cemas berhubungan dengan ancaman aktual terhadap integritas biologis
E. TUJUAN TINDAKAN
1. Nyeri dada hilang setelah dilakukan tindakan.
2. Curah jantung adekuat setelah dilakukan tindakan.
3. Tidak ada sesak nafas
4. Dapat menghilangkan rasa cemas
F. PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL
1. Membaringkan pasien dengan posisi semi fowler.
R : memedahkan ekspansi paru
2. Memberikan therapy oksigen 5 L/m
R : dapat memenuhi kebutuhan miokard
3. Mengukur TTV : TD : 110/80 mmHg , N : 55 x/m , RR : 28 x/m , S : 36,40c
R : Hipotensi dapat terjadi sebagai akibat dari disfungsi ventrikel, hipoperfusi miokard dan rangsang vagal,dan Menentukan respon klien terhadap aktivitas.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam memberikan cairan infuse Ringer Laktat (RL) 16 tts/m drip Neurosambe 1 amp/24 jam
R : Menggalang kerjasama tim kesehatan dalam proses penyembuhan klien.
5. Melakukan instruksi dokter dalam pemasangan EKG
R :dapat mengetahui kelainan pada jantung
6. Masase ringan pada daerah yang sakit
R : dapat menurunkan rasa nyeri pada dada.
7. Menenangkan pasien untuk dapat mengurangi rasa cemas
R : Respon klien terhadap situasi IMA bervariasi, dapat berupa cemas/takut terhadap ancaman kematian, cemas terhadap ancaman kehilangan pekerjaan, perubahan peran sosial dan sebagainya.
8. Menganjurkan klien untuk beristirahat dan tidak banyak melakukan gerakan atau aktivitas.
R: Menurunkan kerja miokard/konsumsi oksigen, menurunkan risiko komplikasi.
G. HASIL YANG DICAPAI
1. Pola nafas mulai teratur
2. Nyeri mulai berkurang
3. Pasien mulai tampak tenang
4. Pernapasan 24 x/m
5. Nadi 96 x/m
H. EVALUASI DIRI
Dalam mengerjakan tindakan,mahasiswa praktek dibantu oleh seorang perawat senior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar